Sabtu, 25 November 2023

Tujuan Feasibility Study

Tujuan Feasibility Study atau studi kelayakan untuk mengevaluasi apakah suatu proyek atau usaha baru layak untuk dijalankan. Selain itu juga akan memberikan informasi yang cukup kepada para pengambil keputusan agar mereka dapat menentukan apakah proyek tersebut sebaiknya dilanjutkan atau tidak. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari feasibility study:

Evaluasi Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility)

Menilai apakah proyek dapat memberikan keuntungan ekonomi atau keuntungan finansial yang memadai. Ini mencakup analisis biaya dan manfaat, perhitungan pengembalian investasi (ROI), dan penilaian terhadap potensi laba.

Analisis Kelayakan Teknis (Technical Feasibility)

Menilai apakah teknologi yang diperlukan untuk menjalankan proyek tersedia, dapat diimplementasikan, dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Ini melibatkan evaluasi ketersediaan sumber daya teknis, infrastruktur, dan kemampuan teknologi.

Penilaian Kelayakan Jadwal (Schedule Feasibility)

Menilai apakah proyek dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Ini mencakup identifikasi dan evaluasi potensi risiko terkait penjadwalan serta penentuan apakah jadwal proyek sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.

Analisis Kelayakan Hukum dan Regulasi (Legal Feasibility)

Mengevaluasi apakah proyek mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Ini termasuk pemahaman terhadap semua izin yang diperlukan, peraturan lingkungan, dan peraturan lain yang dapat mempengaruhi proyek.

Penilaian Kelayakan Pasar (Market Feasibility)

Menilai apakah ada pasar atau permintaan untuk produk atau layanan yang akan dihasilkan oleh proyek. Ini melibatkan analisis pasar, identifikasi target pasar, dan penilaian potensi pertumbuhan pasar.

Evaluasi Kelayakan Sumber Daya Manusia (Operational Feasibility)

Menilai apakah organisasi memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk menjalankan proyek dengan sukses. Ini mencakup evaluasi keahlian dan keterampilan yang diperlukan, pelatihan yang mungkin diperlukan, dan dampak operasional pada organisasi.

Analisis Kelayakan Lingkungan (Environmental Feasibility)

Mengevaluasi dampak proyek terhadap lingkungan. Ini termasuk analisis dampak lingkungan dan langkah-langkah yang diambil untuk meminimalkan atau mengatasi dampak negatif.

Penilaian Risiko dan Kendala (Risk and Constraint Assessment)

Mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek dan mengevaluasi kemampuan organisasi untuk mengelola risiko tersebut. Juga, mengidentifikasi kendala-kendala potensial yang dapat mempengaruhi proyek.

Hasil dari feasibility study biasanya berbentuk laporan yang menyajikan temuan-temuan dari setiap aspek evaluasi di atas, memberikan dasar bagi keputusan apakah proyek tersebut dapat dilanjutkan atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar